Berita Jurnalkitaplus – Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLOS One mengungkap bahwa banyak Gulungan Laut Mati kemungkinan lebih tua dari perkiraan sebelumnya, berkat analisis kecerdasan buatan (AI) bernama Enoch. Menurut livescience.com, AI ini menganalisis pola tulisan tangan pada gulungan-gulungan kuno tersebut, yang berisi naskah tertua dari Alkitab Ibrani seperti Kitab Kejadian, Keluaran, dan Yesaya. Temuan ini membuka peluang baru dalam penanggalan naskah kuno dan memberikan wawasan lebih dalam tentang sejarah penulisan teks-teks suci.
Peneliti membersihkan sampel-sampel gulungan dari kontaminasi minyak jarak sebelum melakukan penanggalan radiokarbon. Setelah itu, AI Enoch dilatih dengan data tulisan tangan dan hasil radiokarbon dari 24 manuskrip, lalu diuji pada 135 manuskrip lain yang belum diketahui usianya. Hasilnya, AI setuju dengan estimasi para ahli sebanyak 79%, namun pada 21% sisanya, AI memberikan rentang usia yang berbeda, bahkan ada yang lebih tua atau lebih muda dari perkiraan awal. Temuan ini juga menunjukkan bahwa dua gaya tulisan kuno, Hasmonean dan Herodian, mungkin bertahan lebih lama dari yang diduga.
Meski demikian, sebagian pakar menilai hasil ini bukanlah terobosan besar. Christopher Rollston dari George Washington University menyatakan, banyak kesimpulan studi ini sejalan dengan penelitian para paleografer terdahulu. Ia menekankan bahwa AI hanyalah salah satu alat bantu yang sebaiknya digunakan bersama metode lain dalam meneliti naskah kuno, karena variasi tulisan tangan manusia sangat kompleks dan tetap membutuhkan sentuhan ahli manusia. (FG12/livescience)