Pangandaran Krisis Keuangan, Bupati Menangis, Gubernur Dedi Mulyadi Cari Solusi Jangka Panjang

Berita Jurnalkitaplus – Kabupaten Pangandaran tengah menghadapi krisis fiskal serius hingga tidak mampu membayar gaji pegawai selama lima bulan terakhir. Seperti diberitakan Radar Banyuwandi.id beberapa waktu lalu, Bupati Citra Pitriyami bahkan sampai menangis saat mengadukan kondisi ini kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Penyebab utama adalah ketimpangan fiskal yang membuat pendapatan daerah sangat terbatas, sementara kebutuhan operasional dan pelayanan publik terus meningkat.

Meski sektor pariwisata Pangandaran sempat mengalami lonjakan pendapatan hingga Rp 9 miliar pada libur Lebaran 2025, hal ini belum cukup untuk menutupi defisit anggaran yang besar. Pemkab juga sudah memangkas biaya perjalanan dinas dan mengusulkan skema pinjaman jangka panjang agar beban hutang bisa lebih ringan dan APBD kembali sehat.

Menanggapi situasi ini, Gubernur Dedi Mulyadi menyoroti perlunya pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi daerah agar tidak bergantung pada sumber pendapatan yang tidak berkelanjutan. Menarik apa yang akan dilakukannya sebagai solusi untuk Pangandaran, jika kita membuka kembali arah program Kang Dedi Mulyadi untuk Jawab Barat melalui kepemimpinannya yang menitikberatkan pada :

  • Peningkatan kualitas pendidikan, infrastruktur, dan layanan kesehatan di daerah dengan fiskal rendah.
  • Pengembangan potensi lokal seperti pertanian, UMKM, dan pariwisata secara berkelanjutan.
  • Digitalisasi birokrasi dan peningkatan efisiensi anggaran.
  • Mendorong kolaborasi antar daerah dan pemerintah pusat untuk mengatasi ketimpangan fiskal.
Dedi juga mengakui kritik yang muncul dari pernyataannya tentang kondisi keuangan daerah, namun menegaskan pentingnya transparansi dan keberanian dalam menghadapi masalah agar solusi tepat dapat diambil. (FG12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *