TikTok PHK Massal di AS: Karyawan Mengaku Dapat Email Pemecatan dari ChatGPT

TikTok kembali menjadi sorotan setelah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di Amerika Serikat, khususnya di divisi e-commerce TikTok Shop. Namun, yang lebih mengejutkan adalah pengakuan dari sejumlah mantan karyawan yang menyebut bahwa budaya kerja di perusahaan ini sangat toxic dan tidak manusiawi.

Seorang mantan karyawan ByteDance, induk perusahaan TikTok, mengungkapkan bahwa mereka menerima email pemecatan yang dibuat secara otomatis menggunakan teknologi ChatGPT. Cara ini dianggap sangat dingin dan tidak menghormati karyawan yang sudah bekerja keras selama ini.

Selain itu, mantan karyawan tersebut juga mengungkapkan berbagai masalah serius di lingkungan kerja TikTok AS, antara lain:

  • Penugasan proyek mendadak tanpa strategi yang jelas.
  • Jam kerja yang sangat panjang dan melelahkan demi mengikuti rapat global.
  • Dugaan diskriminasi di tempat kerja.Fasilitas kamar mandi yang tidak memadai dan tidak higienis.
  • Pengelolaan data pribadi pengguna Amerika yang kurang ketat, padahal hal ini sangat sensitif di bawah regulasi AS.
  • Ketidakjelasan mengenai paket pesangon dan komunikasi pasca-PHK juga menambah ketidakpuasan para karyawan. Banyak yang merasa tidak mendapatkan informasi yang cukup dan tidak ada tindak lanjut personal dari manajemen.

PHK ini merupakan gelombang ketiga sejak April 2025 di divisi e-commerce TikTok AS. Beberapa posisi yang dihapus bahkan digantikan oleh manajer dari China, yang menimbulkan kekhawatiran soal kebijakan perusahaan dan masa depan karyawan lokal.

TikTok menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menyelaraskan operasi dengan prioritas strategis perusahaan dan memastikan keberlangsungan bisnis di tengah tekanan regulasi dan tarif yang meningkat di Amerika Serikat. (FG12)

Sumber : in.mashable.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *