Berita Jurnalkitaplus – Organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat yang didirikan oleh pendukung Anies Baswedan membuka opsi bertransformasi menjadi partai politik paling lambat pada tahun 2026. Aspirasi ini muncul kuat dari struktur internal terutama di tingkat daerah pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I 2025. Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, menyatakan bahwa mandat untuk mengkaji kemungkinan pendirian partai politik tersebut menjadi salah satu poin rekomendasi internal dari rapimnas, dan DPP akan mempertimbangkan serta melakukan kajian mendalam untuk mengambil keputusan yang matang.
Meski demikian, Sahrin menegaskan bahwa transformasi menjadi partai politik tidak akan diambil dalam waktu dekat karena pada tahun 2025 fokus utama masih konsolidasi internal organisasi melalui program Panca Karya 2025. Mereka masih memerlukan waktu untuk lobi dan persiapan lebih lanjut hingga batas waktu 2026. Saat ini Gerakan Rakyat telah memiliki badan hukum berbentuk perkumpulan.
Anies Baswedan sendiri berperan sebagai tokoh inspiratif Gerakan Rakyat tanpa menduduki posisi formal dalam ormas ini. Dalam Rapimnas, Anies menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan semangat perubahan yang terus dijaga oleh Gerakan Rakyat. Ia mengapresiasi semangat anggota dan mendorong agar organisasi ini menjadi penjaga perjuangan perubahan di Indonesia. Anies juga menyoroti pentingnya kewibawaan domestik sebagai prasyarat bagi peran Indonesia di kancah global.
Para analis politik menilai transformasi Gerakan Rakyat menjadi partai politik merupakan langkah jangka panjang Anies untuk membangun kekuatan politik sendiri menjelang Pemilu 2029. Meskipun menghadapi tantangan berat dengan calon kuat lain seperti Prabowo Subianto, kehadiran ormas ini memberikan Anies bargaining position dan membuka kemungkinan sebagai kendaraan politik alternatif seperti yang pernah terjadi pada partai NasDem.