Konflik Perbatasan Kamboja-Thailand: Pekerja Migran dan Isu Perlindungan Jadi Kunci Perdamaian

Berita Jurnalkitaplus – Konflik berkepanjangan antara Kamboja dan Thailand yang memuncak pada kontak bersenjata di akhir Juli 2025 telah memberi dampak besar bagi ribuan pekerja migran Kamboja di Thailand. Kekhawatiran akan meluasnya kekerasan dan intimidasi terhadap warga Kamboja di negara tetangga memaksa banyak dari mereka untuk meninggalkan pekerjaan dan pulang ke kampung halaman, meski tanpa jaminan pekerjaan di sana.

Sejak simmer konflik memanas, lebih dari 520.000 warga Kamboja yang bekerja di Thailand menjadi salah satu kelompok paling rentan. Pengamat dari Indonesia, seperti Pandu Prayoga dari BRIN, menilai bahwa gencatan senjata yang difasilitasi Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 penting untuk menjaga stabilitas dan peredaman konflik. Pandu menekankan pentingnya jaminan keamanan bagi pekerja migran Kamboja di Thailand sebagai bagian dari simbiosis mutualisme ekonomi antara kedua negara. Thailand sangat bergantung pada tenaga kerja dari negara tetangga, termasuk Kamboja, sementara warga Kamboja sangat membutuhkan penghasilan dari pekerjaan tersebut.

Pandu mengusulkan agar isu pekerja migran bisa dijadikan alat diplomasi dan perekat hubungan bilateral, misalnya melalui kerja sama perlindungan pekerja migran. Dengan demikian, energi negatif konflik dapat dialihkan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan. “Kerja sama jangka pendek ini sangat diperlukan untuk meredam ketegangan dan menunggu penyelesaian perbatasan jangka panjang,” ujarnya.

Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant Care, menambahkan bahwa menjaga kesejahteraan dan keamanan masyarakat di perbatasan merupakan bagian penting dari penyelesaian konflik. Ia mengingatkan agar tidak ada kelompok yang memanfaatkan konflik guna melakukan kejahatan terhadap pekerja migran, termasuk praktik kejahatan paksa (forced criminality) serta penipuan online yang marak di perbatasan.

Seiring dengan gencatan senjata, pemerintah Thailand dan Kamboja diharapkan memberikan arahan yang jelas agar masyarakat tidak bertindak di luar hukum dan memperkuat pelatihan keterampilan serta bahasa bagi para pekerja migran agar memenuhi standar industri Thailand. Hal ini akan mempermudah kepulangan pekerja ke pasar tenaga kerja Thailand ketika situasi membaik. (FG12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *