Berita Jurnalkitaplus – Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menembus rekor harga tertinggi baru di level sekitar US$124.000 pada 14 Agustus 2025, mengungguli rekor sebelumnya yang dicapai pada Juli 2025. Lonjakan harga ini bertepatan dengan reli positif di bursa saham AS, khususnya indeks S&P 500 yang mencatat rekor untuk hari kedua berturut-turut, membuktikan bahwa investor semakin berani mengambil risiko di pasar global.
Dengan kapitalisasi pasar mencapai sekitar US$2,5 triliun, Bitcoin kini menempati posisi kelima dalam daftar aset dengan kapitalisasi terbesar di dunia, mengungguli raksasa teknologi seperti Alphabet (Google) dan Amazon. Selisih nilai pasar Bitcoin dengan Google hanya sekitar puluhan miliar dolar, sehingga pergerakan harga yang relatif kecil dapat mengubah posisi aset ini ke empat besar jika terus menguat.
Meski begitu, volatilitas Bitcoin tetap tinggi dengan penurunan harian mencapai 2,35%, lebih besar dibanding saham-saham teknologi seperti Apple (-0,83%) dan NVIDIA (-0,37%). Volatilitas ini menjadi risiko yang perlu diwaspadai, terutama menjelang agenda penting Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga.Kenaikan drastis Bitcoin didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, serta meningkatnya minat institusional dan korporasi yang semakin agresif menimbun aset kripto, termasuk melalui produk ETF dan treasury perusahaan. Selain itu, Ether juga mengalami lonjakan permintaan, didukung oleh kebijakan legislatif baru di AS yang memperluas penggunaan stablecoin dan mendukung sektor decentralized finance (DeFi).
Menurut analis, pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed pada September 2025 akan semakin membuka peluang arus modal masuk ke aset berisiko seperti saham teknologi dan kripto, memperkuat sentimen positif pasar ke depan. Namun, para investor tetap perlu waspada terhadap volatilitas tinggi dan potensi perubahan sikap The Fed jika inflasi tidak kunjung membaik. (FG12)