Berita Jurnalkitaplus – Investor kakap menerapkan strategi berbeda pada saham bank jumbo BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI. JP Morgan sebagai contoh investor besar menggunakan pendekatan yang berbeda untuk masing-masing saham bank sesuai kondisi pasar dan karakteristik masing-masing bank. Strategi ini dipengaruhi oleh faktor seperti aliran likuiditas, suku bunga, dan valuasi saham historis yang berbeda antara bank-bank tersebut.
BBRI, BBNI, BMRI: Ketiga bank ini mendapat perhatian karena ada aliran dana likuiditas pemerintah sebesar Rp200 triliun. Harga saham bank-bank pelat merah ini cenderung naik dengan valuasi yang masih di bawah rata-rata lima tahun, menjadikan saham mereka menarik untuk investor jangka menengah hingga panjang.
BBCA: Investor lebih berhati-hati karena valuasi saham BBCA relatif tinggi dibandingkan bank pelat merah lainnya. Strategi terhadap BBCA cenderung fokus pada pemulihan likuiditas dan prospek pertumbuhan jangka panjang, menunggu kondisi pasar membaik.
Setiap bank juga memiliki kekuatan dan fokus yang berbeda; misalnya, BMRI unggul dalam pertumbuhan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga, sedangkan BBRI kuat secara nominal dalam laba bersih.Investor kakap menyesuaikan strategi dengan kondisi makro seperti pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia dan respons pasar terhadap aliran dana asing keluar-masuk.
Secara umum, investor kakap memanfaatkan perbedaan valuasi, likuiditas, dan fundamental masing-masing bank untuk mengoptimalkan portofolio saham bank jumbo dengan pendekatan yang tidak seragam tetapi disesuaikan kondisi pasar dan karakteristik bank. (FG12)
bisnis.com