Israel Serbu Armada Kemanusiaan Global Sumud Flotilla, Dunia Bereaksi Keras

Kasus penyerbuan kapal misi kemanusiaan kembali mengguncang dunia. Pasukan komando Angkatan Laut Israel menyerbu kapal-kapal Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan menuju Gaza pada Rabu (1/10/2025) malam waktu setempat. Sebanyak 13 kapal dengan sekitar 200 penumpang ditahan, sementara sisanya dari total 46 kapal masih melanjutkan pelayaran.

Menurut juru bicara GSF, Saif Abukeshek, seluruh orang yang ditahan dalam keadaan sehat dan rencananya akan dideportasi Israel. Salah satu kapal yang dicegat bahkan ditumpangi Greta Thunberg, aktivis lingkungan asal Swedia, serta Mandla Mandela, cucu tokoh anti-apartheid Nelson Mandela.

Gelombang Kecaman Internasional

Aksi Israel itu memicu kecaman keras di berbagai negara. Di Italia, ribuan orang turun ke jalan menggelar aksi solidaritas untuk rakyat Palestina dan mendukung GSF. Serikat pekerja di negara itu juga menyerukan unjuk rasa besar pada Jumat (3/10) agar pemerintah Italia lebih tegas menekan Israel.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menegaskan GSF adalah misi kemanusiaan, bukan kelompok teroris. Ia mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu melihat aksi itu sebagai langkah damai, bukan ancaman.

Kolombia Putus Hubungan Diplomatik

Lebih jauh, Presiden Kolombia Gustavo Petro mengambil langkah ekstrem dengan memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Bogota mengusir seluruh diplomat Israel dan membatalkan perjanjian perdagangan bebas yang ditandatangani pada 2020. Langkah ini dianggap sebagai sinyal keras terhadap agresi Israel.

WNI dalam Misi GSF

Misi GSF juga diikuti oleh warga negara Indonesia (WNI). Hingga kini, dua pegiat kemanusiaan asal Indonesia yang tergabung dalam armada tersebut dilaporkan masih bertahan di kapal yang belum dicegat. Pemerintah Indonesia disebut tengah memantau kondisi keduanya secara intensif. (FG12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *