Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Serukan Persatuan dan Kritik Ketimpangan Global

JURNALKITAPLUS — Paus Leo XIV secara resmi dilantik sebagai Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma dalam sebuah misa sakral di Alun-alun Santo Petrus, Vatikan, Minggu (18/5). Ribuan umat bersama sejumlah pemimpin dunia hadir menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Dalam upacara pelantikan, Paus menerima palium, sehelai stola dari wol yang melambangkan tugasnya sebagai gembala, serta cincin nelayan, simbol otoritas kepausan yang digunakan untuk menyegel dokumen resmi. Kedua simbol tersebut menjadi penanda dimulainya masa kepemimpinan baru di Tahta Suci.

Dalam khotbah pertamanya, Paus Leo XIV menyerukan cinta kasih dan persatuan sebagai fondasi utama gereja. Ia juga menggemakan kembali kritik mendiang Paus Fransiskus terhadap sistem ekonomi global yang menurutnya mengeksploitasi sumber daya bumi dan meminggirkan kaum miskin. “Pada zaman ini, kita masih melihat begitu banyak perpecahan dan luka yang disebabkan oleh kebencian, kekerasan, dan ketakutan akan perbedaan,” ujarnya.

Paus Leo XIV merupakan sosok yang relatif baru dikenal publik global. Ia lahir di Chicago, Amerika Serikat, 69 tahun lalu, namun selama bertahun-tahun berkarya di Peru hingga menjadi warga negara Peru. Ia baru diangkat sebagai kardinal pada tahun 2023 oleh Paus Fransiskus.

Di Indonesia, umat Katolik menyambut pelantikan ini dengan doa dan misa syukur yang digelar di Gereja Katedral Jakarta. Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Monsinyur Piero Pioppo, serta Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo turut hadir memimpin misa. Kardinal Suharyo menyampaikan harapan agar Paus Leo XIV dapat terus membawa misi kemanusiaan dan memperkuat ajaran sosial gereja.

Moto episkopal Paus Leo XIV, In illo uno unum yang berarti “Dalam Dia yang satu, kita semua satu”, menjadi pesan sentral yang ingin ia bawa sepanjang kepemimpinannya. Moto ini merujuk pada khotbah Santo Agustinus tentang Mazmur 127, yang menekankan pentingnya persatuan umat dalam Kristus.

Pelantikan ini juga dihadiri oleh perwakilan resmi dari berbagai negara. Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance hadir bersama Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Dari Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhaimin Iskandar serta Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi turut hadir sebagai delegasi pemerintah. (FG-12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *