Berita Jurnalkitaplus – Pada abad ke-19, pigmen hijau zamrud (tembaga asetoarsenit) menjadi pilihan utama dalam penjilidan buku. Warna hijau cerah ini diaplikasikan pada kain sampul, kertas akhir, hingga tepi blok teks, memberikan tampilan menarik pada buku-buku klasik. Namun, di balik keindahannya, tersembunyi bahaya: pigmen ini mengandung arsenik, zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Jejak Arsenik Sejak Abad ke-16
Penelitian terbaru bahkan menemukan cat hijau kaya arsenik pada sampul buku abad ke-16 dan ke-17, menunjukkan penggunaan arsenik dalam penjilidan sudah berlangsung jauh sebelum era Victoria. Meski sifat beracun arsenik telah diketahui sejak lama, popularitas dan harga terjangkau hijau zamrud—dikenal juga sebagai Paris Green—membuatnya tetap digunakan secara luas oleh penerbit dan penjilid buku.
Ancaman Kesehatan bagi Pustakawan dan Kolektor
Bahaya dari buku-buku ini sangat nyata, terutama bagi pustakawan, kolektor, dan siapa pun yang sering menanganinya. Pigmen arsenik sangat rapuh dan mudah terkelupas menjadi debu halus tak kasat mata. Paparan debu ini dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, pusing, mual, hingga efek kesehatan serius jika terpapar berulang kali.
Proyek Identifikasi Buku Beracun
Sejak 2019, The Poison Book Project yang berbasis di Amerika Serikat telah mengidentifikasi lebih dari 100 buku dengan kandungan hijau Paris di perpustakaan dan koleksi seluruh dunia. Daftar ini terus berkembang seiring ditemukannya lebih banyak jilidan berarsenik, bahkan hingga ratusan judul unik.
Arsenik, Bukan Sekadar Dekorasi
Menariknya, arsenik pada jilidan buku tidak selalu digunakan untuk alasan estetika. Beberapa kasus menunjukkan arsenik sengaja diaplikasikan sebagai penolak serangga, melindungi buku dari kerusakan akibat kutu buku dan hama lainnya.
Langkah Pencegahan di Lembaga Budaya
Kasus terbaru di Perpustakaan Nasional Prancis, misalnya, membuat empat buku era Victoria dengan sampul hijau zamrud harus dikarantina dan dianalisis lebih lanjut untuk memastikan tingkat bahayanya. Buku-buku ini kini disimpan terpisah demi keamanan pengunjung dan staf.
Referensi:
- UDaily – University of Delaware
- Rare Book Hub
- BBC News
- University of Hull
- Heritage Bites
- Poison Book Project