Berita Jurnalkitaplus – Indonesia dan Amerika Serikat sepakat mempercepat perundingan tarif dalam waktu tiga pekan mendatang guna meredam dampak kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang akan diberlakukan AS terhadap produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025. Langkah ini diambil setelah pertemuan antara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, di Washington DC pada Rabu (9/7). Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk menyelesaikan negosiasi dengan prinsip saling menguntungkan dan pendekatan nonretaliasi.
Perundingan bilateral ini tidak hanya mencakup tarif, tetapi juga menyentuh isu nontarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta peluang kerja sama komersial dan investasi. Airlangga menekankan pentingnya penguatan hubungan ekonomi Indonesia-AS melalui peningkatan transaksi bisnis lintas sektor. Pekan sebelumnya, perusahaan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan AS dalam bidang pertanian dan energi, menandai langkah konkret menuju peningkatan kerja sama ekonomi.
Selain sektor tradisional, kedua negara juga menaruh perhatian besar pada peluang kerja sama di bidang mineral kritis. Amerika Serikat disebut menunjukkan minat kuat pada cadangan nikel, tembaga, dan kobalt milik Indonesia. Pemerintah memastikan bahwa negosiasi lanjutan akan diarahkan untuk menghasilkan kesepakatan strategis yang menguntungkan kedua belah pihak secara berkelanjutan. (FG12)
