Berita Jurnalkitaplus – Badai tropis Wipha melumpuhkan jalur transportasi udara dan laut di Hong Kong, Makau, dan Taiwan pada Minggu (20/7/2025). Ratusan penerbangan dibatalkan, pelabuhan ditutup, dan layanan feri serta bus antarkota dihentikan karena cuaca ekstrem yang dipicu badai.
Di Makau, seluruh penerbangan keluar masuk dihentikan, sementara Hong Kong membatalkan atau menunda setidaknya 500 penerbangan. Pelabuhan dan jembatan laut penghubung Hong Kong-Makau juga ditutup karena angin kencang dan ombak tinggi. Kecepatan angin Wipha saat mendekati wilayah tersebut tercatat mencapai 120 kilometer per jam.
Taiwan ikut terdampak, dengan pembatalan seluruh penerbangan ke Hong Kong, Makau, dan China daratan. Otoritas Taiwan belum dapat memastikan kapan penerbangan kembali normal, sementara maskapai China Airlines mengumumkan penundaan hingga Senin pagi.
Badai Wipha, yang terus naik kategori, mendekati wilayah Hong Kong-Makau-Zhuhai dengan potensi angin mencapai 130 kilometer per jam disertai hujan lebat. Otoritas memperingatkan potensi banjir di wilayah pesisir.
Sebelum menghantam pesisir China, Wipha lebih dulu menyapu Filipina dan menyisakan bencana di Vietnam. Di negara itu, sebuah kapal feri tenggelam akibat cuaca buruk, menewaskan 34 orang dari total 53 orang di dalamnya. Penjaga perbatasan Vietnam berhasil menyelamatkan 11 orang, sementara 8 lainnya masih dalam pencarian.
Salah satu korban selamat seperti diberitakan harian Kompas (21/07), menceritakan detik-detik menyelamatkan diri dari kapal yang terbalik, “Saya menyelam dan berenang ke permukaan, lalu berteriak minta tolong. Untungnya, tentara langsung menarik saya ke perahu penyelamat.” (FG12)