Panik Kecantikan: Warga AS Borong K-beauty Jelang Tarif Impor Tinggi

Berita JurnalkitaplusWajah glowing ala artis Korea rupanya bukan lagi sekadar tren, tapi jadi kebutuhan primer bagi sebagian warga Amerika Serikat. Kabar soal tarif impor tinggi bikin penggemar produk K-beauty di AS langsung memborong masker, serum, dan BB cream seolah dunia akan kiamat jerawat.

Kecintaan masyarakat AS terhadap produk-produk kecantikan asal Korea Selatan kini diuji. Usai pengumuman Presiden AS Donald Trump soal bea masuk 15 persen terhadap produk impor Korsel, permintaan K-beauty langsung melejit. Data dari Komisi Perdagangan Internasional AS mencatat, warga AS membelanjakan 1,7 miliar dollar AS untuk produk kecantikan Korea selama 2024—naik 54 persen dibanding tahun sebelumnya. Kekhawatiran utama bukan hanya soal harga yang bakal melambung, tapi juga hilangnya akses terhadap produk kecantikan andalan.

Daya Tarik K-beauty: Kandungan Unik & Budaya Perawatan Kulit

Kecintaan terhadap K-beauty tak datang tanpa alasan. Produk dari Korsel dikenal mengandung bahan-bahan unik seperti lendir siput, rumput laut, air beras, hingga daun sirih. Kandungan tersebut dipercaya mampu menutrisi kulit, merangsang kolagen, hingga menjadikan wajah glowing seperti “glass skin”.

Pearl Mak (27), desainer grafis di AS, mengaku sulit menemukan pengganti produk Korsel. Produk-produk lokal AS dianggap terlalu keras di kulit dan kurang memberikan hasil yang diinginkan. “Kalau harganya naik pun, saya tetap pilih K-beauty,” ujarnya.

Peritel Kecantikan Kebanjiran Order

Perusahaan kecantikan Korea di AS seperti Santé Brand dan Senti Senti mencatat lonjakan pesanan sejak April 2025. Mereka memperkirakan, kenaikan harga akan tak terhindarkan akibat pajak impor yang memukul biaya produksi dan distribusi.

Menurut ekonom Munseob Lee dari University of California San Diego, konsumen AS sudah kadung nyaman dengan produk Korea. Ia menilai, kultur perawatan kulit masyarakat AS kini lebih fokus pada kelembaban, kecerahan alami, dan tampilan awet muda—persis seperti filosofi K-beauty.

10 Langkah Perawatan Kulit, Trend yang Mendunia

Tak sekadar soal produk, Korea juga memperkenalkan filosofi baru dalam merawat kulit: ritual 10 langkah. Mulai dari double cleansing, toner, serum, hingga masker dan sunscreen. Alih-alih menutupi kekurangan dengan makeup, mereka lebih fokus menutrisi kulit agar sehat dari dalam.

Editor kecantikan digital Marie Claire, Katie Thomas, menyebut inovasi dan riset yang gencar jadi kekuatan utama industri kecantikan Korea. “Mereka bisa 10-12 tahun lebih maju dari negara lain,” ujarnya.

Remaja AS Mulai TerpengaruhTren ini tak hanya digandrungi dewasa muda. Data terbaru menunjukkan, 13 persen remaja perempuan usia 10-17 tahun di AS mulai mencoba K-beauty. Sementara itu, 18 persen perempuan usia 18-24 tahun sudah jadi pengguna rutin.

Meskipun Mahal, Tetap Dicinta

Kendati bea masuk tinggi mengancam harga produk K-beauty, loyalitas konsumen tampaknya tak goyah. Kombinasi bahan alami, filosofi perawatan menyeluruh, dan efek glowing yang sulit ditandingi membuat K-beauty tetap jadi primadona. Bagi banyak warga AS, kulit glowing ala Korea lebih dari sekadar tren—ia sudah menjadi bagian gaya hidup. (FG12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *