Guru Sekolah Rakyat : Pengabdian dan Dedikasi untuk Masa Depan Anak Negeri

Berita Jurnalkitaplus – Keputusan menjadi guru di Sekolah Rakyat bukanlah pilihan mudah. Lebih dari sekadar pekerjaan, hal ini memerlukan panggilan hati yang kuat untuk memberikan harapan hidup lebih baik melalui pendidikan bagi generasi masa depan yang berasal dari latar belakang beragam dan rentan.

Guru-guru di Sekolah Rakyat tidak hanya dituntut memiliki kompetensi pedagogik, tetapi juga jiwa sosial tinggi. Mereka menghadapi anak-anak dengan kondisi akademis dan sosial yang unik—beberapa bahkan belum mampu membaca, menulis, atau berhitung, serta ada yang memiliki disabilitas. Hal ini membutuhkan pendekatan pembelajaran yang sangat terpersonalisasi dan penuh kesabaran.

Fitri Puspitasari, mantan guru negeri dengan pengalaman 18 tahun, rela meninggalkan zona nyamannya untuk menjadi Kepala Sekolah di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) Sentra Terpadu Intan Soeweno, Bogor. Fitri bahkan mengatur agar setiap siswa didampingi satu guru secara khusus untuk mengatasi kesulitan dasar seperti buta huruf dan keterbatasan lainnya. Pendampingan dilakukan tak hanya selama jam sekolah, tetapi terus berlanjut secara intensif. (Kompas)

Iksan Cahyana, Kepala SRMA 12 Bogor, mengungkapkan kebahagiaannya melihat perubahan signifikan pada anak-anak didiknya, yang kini merasa nyaman dengan asrama, mendapatkan makan tiga kali sehari serta bimbingan intensif. Banyak siswa bahkan enggan pulang, yang menunjukkan betapa sekolah ini memberikan rasa aman dan harapan.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa tugas guru dan kepala Sekolah Rakyat sangat berat. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga menjadi teman, motivator, dan pelindung siswa dari ancaman perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Ia juga melantik 1.323 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk mendukung operasional 100 lokasi Sekolah Rakyat tahap pertama, dengan total siswa yang akan dididik sebanyak 9.705.

Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, melainkan rumah kedua bagi anak-anak yang membutuhkan perlakuan khusus, harapan, dan masa depan yang lebih baik. (FG12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *